Jika melihat durasi umur mereka di dunia, ternyata tidak terlalu panjang. Sosok seperti Umar bin Abdul Aziz misalnya hanya diberikan jatah hidup selama 39 tahun lebih 6 bulan, tetapi prestasi dunia akhiratnya jauh lebih besar dari umurnya yang pendek. Juga Imam An-Nawawi menghadap ke haribaab Rabbnya pada usia 45 tahun. Tapi, kitab karyanya : Al-Arba'iin An-Nawawiyah dan Riyadh Ash Shalihin terus mengucurkan manfaat seolah memperpanjang usianya.Sehingga, tidak satupun dari ulama besar abad ini yang tidah berhutang kepada beliau. Itulah barangkali salah satu makna dari keberkahan umur.
Buku biografi ulama pdf
Tentu, cinta kepada ulama merupakan karunia Allah yang tidak ternilai. Tidak semua orang kuasa menghadirkan kecintaan itu. Buku "60 Boigrafi ulama Salaf" ini menjadi sangat penting untuk dibaca dalam rangka menumbuhkan kecintaan kita kepada generasi yang Allah telah ridha kepada mereka dan merekapun telah Ridha kepada Allah, Radhiyallahu anhum wa radhu anhu. Memang mereka telah beranjak pergi menghadap Allah. Namun Karya dan jejak keshalehan mereka masih tetap memenuhi ruang bumi hingga kini.
Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram.
Wisatabuku.com hadir dengan tagline Menjelajah Dunia Ilmu. Website ini berisi semua hal tentang buku islam. Sinopsis, review, daftar isi, cuplikan buku, & artikel ilmiah. Anda juga dapat berbelanja buku islam yang tersedia di sini.
Membaca biografi para ulama salaf ini menjadikan kita tahu tentang sejarah perjalanan hidup mereka untuk kemudian kita ambil suri tauladan yang baik. Di samping itu, Syaikh Ahmad Farid menekankan bahwa ketika kita membaca biografi para ulama, pada saat itulah kita sedang memupuk kecintaan kita kepada mereka.
Melalui buku ini, pembaca dapat mempelajari 60 ulama salaf tersebut bermula dari nama dan kelahiran, sanjungan para ulama terhadap mereka, ibadah dan sifat mereka, guru dan murid mereka, beberapa mutiara perkataan mereka, perjuangan mereka dalam hidup, dan saat-saat mereka wafat.
Sebagai penulis buku tersebut, Septa Dinata mengakui tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang lebih akrab disapa Gus Yahya ini, menarik untuk diikuti perjalanan hidup dan intelektualnya. Sebab pada dirinya, tersimpan pola pikir yang progresif, yang kerap kali sukar dimengerti oleh mayoritas individu, walau sejatinya ide yang dibawa relevan dengan semangat dan tantangan zaman yang ada.
Para Imam yang ada dalam buku ini merupakan orang-orang kredibel yang memiliki banyak kelebihan dan keunggulan. Di antara mereka ada yang unggul dalam bidang Fikih, ada yang unggul dalam bidang Tafsir, ada yang unggul dalam bidang Hadits, ada pula yang unggul dalam bidang Sejarah dan lain-lain.
Imam Ibnu Hajar juga melakukan rihlah (perjalanan tholabul ilmi) ke negeri Syam, Hijaz dan Yaman dan ilmunya matang dalam usia muda himgga mayoritas ulama dizaman beliau mengizinkan beliau untuk berfatwa dan mengajar.
Kedudukan dan ilmu beliau yang sangat luas dan dalam tentunya menjadi perhatian para penuntut ilmu dari segala penjuru dunia. Mereka berlomba-lomba mengarungi lautan dan daratan untuk dapat mengambil ilmu dari sang ulama ini. Oleh karena itu tercatat lebih dari lima ratus murid beliau sebagaimana disampaikan murid beliau imam As-Sakhawi.
Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Musthofa meluncurkan buku Tuhfatul Qaashi wa Addaani, Rabu (22/12/2021). Kiai Zulfa Musthofa mengatakan, penulisan buku yang merupakan biografi Syekh Nawawi Al-Bantani tersebut bertujuan untuk memunculkan kembali manuskrip para ulama Nusantara yang saat ini satu persatu sudah mulai tidak bisa ditemukan lagi. Dengan adanya Kitab tersebut ia berharap para pembaca maupun santri menemukan pembelajaran dari sosok Syekh Nawawi Al-Bantani.
"Kitab ini merupakan kitab ketiga yang saya tulis semasa pandemi. Dalam bait keempat kitab ini saya sebut tujuan penulisan kitab in, untuk memunculkan manuskrip ulama besar tersebut, karena belum ada yang menuliskan secara lengkap biografi beliau dalam Bahasa Arab," papar Kiai Zulfa.
"Semoga kitab ini bermanfaat saya ingin menutup dengan syair, saya ber-NU bersama para masayikh sesungguhnya saya berharap bersatu dengan ulama yang memberi faedah, jika tulisan saya ini masih banyak kekurangan, barangkali semoga saja banyak orang mulia yang memberikan koreksi dan tambahan," ungkap KH Zulfa Mustofa.
Al-Imaam Al-'Allaamah Asy-Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi al-Bantani at-Tanari asy-Syafi'i (bahasa Arab: الإمام العلامة الشيخ محمد نووي بن عمر الجاوي البنتني التناري الشافعي) atau lebih dikenal Syekh Nawawi al-Bantani (lahir di Tanara, Serang, sekitar tahun 1230 Hijriyah atau 1813 Masehi - wafat di Mekkah, Hijaz, sekitar tahun 1314 Hijriyah atau 1897 Masehi) adalah salah seorang 'ulama besar asal Indonesia bertaraf Internasional yang menjadi Imam Masjidil Haram di Saudi Arabia. Ia bergelar al-Bantani karena berasal dari Banten, Indonesia. Ia adalah seorang ulama dan intelektual yang sangat produktif menulis kitab, jumlah karyanya tidak kurang dari 115 kitab yang meliputi bidang ilmu fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis.
Sejak berusia lima tahun, Syekh Nawawi sudah mulai belajar ilmu agama Islam langsung dari ayahnya. Bersama saudara-saudara kandungnya, Syekh Nawawi mempelajari tentang pengetahuan dasar bahasa Arab, fiqih, tauhid, al-Quran dan tafsir. Pada usia delapan tahun bersama kedua adiknya, Tamim dan Ahmad, Syekh Nawawi berguru kepada K.H. Sahal, salah seorang ulama terkenal di Banten saat itu. Kemudian melanjutkan kegiatan menimba ilmu kepada Syekh Baing Yusuf Purwakarta.[3][4]
Di usianya yang belum genap lima belas tahun, Syekh Nawawi telah mengajar banyak orang, sampai kemudian ia mencari tempat di pinggir pantai agar lebih leluasa mengajar murid-muridnya yang kian hari bertambah banyak[3]. Baru setelah usianya mencapai lima belas tahun, Syekh Nawawi menunaikan haji dan kemudian berguru kepada sejumlah ulama masyhur di Mekah saat itu.
Syekh Nawawi mulai masyhur ketika menetap di Syi'ib 'Ali, Mekkah. Dia mengajar di halaman rumahnya. Mula-mula muridnya cuma puluhan, tetapi semakin lama jumlahnya kian banyak. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia. Hingga jadilah Syekh Nawawi al-Bantani sebagai ulama yang dikenal piawai dalam ilmu agama, terutama tentang tauhid, fiqih, tafsir, dan tasawwuf.[6]
Syekh Nawawi memegang peran sentral di tengah ulama al-Jawwi. Dia menginspirasi komunitas al-Jawwi untuk lebih terlibat dalam studi Islam secara serius, tetapi juga berperan dalam mendidik sejumlah ulama pesantren terkemuka. Bagi Syekh Nawawi, masyarakat Islam di Indonesia harus dibebaskan dari belenggu Kolonialisme. Dengan mencapai kemerdekaan, ajaran-ajaran Islam akan dengan mudah dilaksanakan di Nusantara. Pemikiran ini mendorong Syekh Nawawi untuk selalu mengikuti perkembangan dan perjuangan di tanah air dari para murid yang berasal dari Indonesia serta menyumbangkan pemikirannya untuk kemajuan masyarakat Indonesia.[8]
Di samping itu, upaya pembinaan yang dilakukan Syekh Nawawi terhadap komunitas al-Jawwi di Mekkah juga menjadi perhatian serius dari pemerintahan Belanda di Indonesia. Produktivitas komunitas al-Jawwi untuk menghasilkan alumni-alumni yang memiliki integritas keilmuan agama dan jiwa nasionalisme, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Belanda. Untuk mengantisipasi ruang gerak komunitas al-Jawwi ini maka pemerintah Belanda mengutus penasihat pemerintah, Christian Snouck Hurgronje untuk berkunjung ke Mekkah pada tahun 1884 - 1885. Kedatangan Snouck ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut dan melihat secara langsung berbagai hal yang telah dilakukan oleh ulama Indonesia yang tergabung dalam komunitas al-Jawwi.[4]
Di daerah itu juga banyak terdapat institusi dan majelis ilmu, dan masyarakatnya pun memiliki kecintaan dan penghormatan yang sangat besar terhadap para ulama dan pecinta ilmu. Di daerah itulah beliau dibesarkan oleh orang tuanya.
Kedua orang tuanya membimbingnya untuk menghafalkan Alquran, mengarahkannya untuk ikut ke dalam majelis-majelis ilmu dari para ulama Azhar, dan mengajarinya untuk gemar membaca dan menelaah buku-buku.
Beliau pun diajarkan untuk cinta kepada ilmu dan para ulama, diajarkan pula tentang biografi dan sejarah mereka. Ia pun dicegah dari menghabiskan waktunya untuk bermain dan bercanda sebagaimana anak-anak seusianya.
Selain belajar di pendidikan formal, Syekh Usamah juga belajar berbagai cabang ilmu kepada para ulama besar; hadis, tafsir, ushul Fikih, mantiq, dan lain sebagainya. Beliau mendapat ijazah sanad ilmu lebih dari 300 ulama. Beliau ber-mulāzamah dengan para masyayikh al-Azhar, ulama-ulama Suriah, Yaman dan Maroko.
function mcl() listValue.value=="Disertasi" MULOK (Muatan Lokal) - Institusional Repository - Digital Repository Perpustakaan Universitas Negeri Malang SKRIPSI TUGAS AKHIR TESIS DISERTASI Jurusan Kriteria Keyword Semua Jurusan Administrasi Pendidikan Akuntansi Bimbingan Konseling dan Psikologi Biologi Ekonomi Pembangunan Fisika Geografi Ilmu Keolahragaan Kependidikan Sekolah Dasar Dan Pra Sekolah Kimia Manajemen Matematika Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Sastra Arab Sastra Indonesia Sastra Inggris Sastra Jerman Sejarah Seni Dan Desain Teknik Elektro Teknik Mesin Teknik Pembangunan Teknologi Industri Teknologi Pendidikan Pilih! Bebas Subyek Judul Pengarang Full Text (Abstrak dan PDF) Pencarian Skripsi dengan kata kunci 'ulama' [54 data] [6 halaman] -->waktu pencarian 0.001 detik 1 2 3 4 5 6 [next]Peran Nahdlatul Ulama sebagai partai politik tahun 1052-1973 di Pasuruan / Ahmad ZaenuriKode Buku : Rs 959.803 ZAE pJurusan      : Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Sejarah 2015Subyek      : 1. NAHDLTUL ULAMA - SEJARAH 2. NAHDLATUL ULAMA - HISTORYJumlah       : 1 eks. Abstrak PDF/DOCPandangan ulama terhadap mata pelajaran seni tari di SMP / Mts (Studi Kasus pada Ulama Pesantren Ilmu Al-Quran Singosari dan Ulama Pesantren Luhur Malang) / Anis MufidahKode Buku : Rs 793.3101 MUF pJurusan      : Skripsi (Sarjana)--Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Seni Tari 2008Subyek      : 1. SENI TARI, PELAJARAN - PANDANGAN ULAMAJumlah       : 1 eks. Abstrak PDF/DOCKonflik Nahdlatul Ulama dan Partai Komunis Indonesia di Malang Raya (1957-1968) / Mochamad Asadul A'ilahKode Buku : Rs 959.803 AIL kJurusan      : Universitas Negeri Malang. Program Studi Ilmu Sejarah 2018Subyek      : 1. NAHDLATUL ULAMA - SEJARAH 2. NAHDLATUL ULAMA - HISTORYJumlah       : 1 eks.Keterlibatan Nahdlatul Ulama dalam pemilihan umum 1955-1958 di Surabaya / Ahmad Fatkhur RozakKode Buku : Rs 959.803 ROZ kJurusan      : Universitas Negeri Malang. Program Studi Ilmu Sejarah 2019Subyek      : 1. NAHDLATUL ULAMA - SEJARAH 2. NAHDLATUL ULAMA - HISTORYJumlah       : 1 eks. Abstrak PDF/DOCPengaruh ulama terhadap kehidupan masyarakat Madurastudi tentang pelaksanaan hak dan kewajiban dalam konteks kemasyarakatan di desa Tegalbiru kecamatan Tanjungbumi kabupaten Bangkalan mengenai pengaruh ulama terhadap kehidupan masyarakat MaduraoleKode Buku : Rs 306.6 MUZ pJurusan      : IKIP MALANG. JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, 1998Subyek      : MASYARAKAT - MADURA - PENGARUH ULAMA Jumlah       : 1 eks.Perkembangan Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) 1992-2004 / Bustanul UlumKode Buku : Rs 297.6261 ULU pJurusan      : Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Sejarah 2016Subyek      : 1. ULAMA 2. SCHOLAR OF ISLAMJumlah       : 1 eks. Abstrak PDF/DOCPerkembangan organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Tuban tahuin 1961-2013 / Dhiera Ciptama PutraKode Buku : Rs 297.62 PUT pJurusan      : Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Sejarah 2015Subyek      : 1. IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA - SEJARAH 2. IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA - HISTORYJumlah       : 1 eks. Abstrak PDF/DOCPerubahan tata guna lahan dan kapasitas infiltrasi di kawasan penyangga sub das Metro Kecamatan Wagir Kabupaten Malang / Setyawan Panji UlamaKode Buku : Rs 551.577 ULA pJurusan      : Skripsi (Sarjana)--Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Geografi 2008Subyek      : 1. AIR HUJAN - PERESAPAN - PERUBAHANJumlah       : 1 eks. AbstrakPeranan ulama dalam pendidikan politik masyarakat di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik / Abdullah AfifKode Buku : Rs 320.07 AFI pJurusan      : Universitas Negeri Malang. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2009Subyek      : 1. POLITIK, PENDIDIKAN - PERAN ULAMAJumlah       : 1 eks. Abstrak PDF/DOCPergerakan fatayat NU di Tulungagung tahun 2004-2019 / Mochamad Reza ThursinaKode Buku : Rs 959.803 THU pJurusan      : Universitas Negeri Malang. Program Studi Ilmu Sejarah 2020Subyek      : 1. NAHDLATUL ULAMA - SEJARAH 2. NAHDLATUL ULAMA - HISTORYJumlah       : 1 eks. Abstrak PDF/DOC 1 2 3 4 5 6 [next] 2ff7e9595c
Comments